Jepang telah lama diasosiasikan dengan praktek bunuh dirinya -
akan tetapi pada tahun 2010 World Health Organization (WHO) melaporkan
bahwa jumlah warga Jepang yang membunuh dirinya berkurang sejak 9
tahun sebelumnya, berdasarkan data kepolisian.
Jumlahnya turun 3,5 persen menjadi 31.960 kasus - tiga belas tahun berturut-turut dengan jumlah diatas 30.000 jiwa.
Perdana
Mentri Naoto Kan telah menyerukan perhatian publik atas fenomena ini dan
mengatakan dirinya berkomitmen untuk mengakhiri hal ini di negaranya.
Kendati
demikian, Jepang masih termasuk dalam 10 negara dengan kasus bunuh diri
tertinggi di dunia, mayoritas didominasi oleh negara-negara bekas Uni
Soviet.
Berikut adalah 10 negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi (per 100.000 jiwa).
Korea Selatan (43,7 kasus per 100.000 orang)
Di Korea
Selatan hampir 44 dari 100.000 jiwa membunuh dirinya setiap tahun, 14
diantaranya wanita (tertinggi berdasarkan standar dunia). Sedang untuk
pria sebanyak 30 per 100.000.
Guyana (45,4 kasus per 100.000 orang)
Guyana
memiliki kasus bunuh diri tertinggi di antara negara-negara Karibia.
Malah, kebanyakan negara tersebut memiliki tingkat bunuh diri yang
rendah, hingga fenomena ini terlihat ganjil. Sebanyak 45 orang per
100.000 jiwa membunuh dirinya dimana seperempat diantaranya adalah
wanita sedang sisanya pria. Negara bekas jajahan Inggris ini terdiri
dari warga keturunan India Timur dan Afrika.
Ukrania (47,9 kasus per 100.000)
Hungaria (53,5 kasus per 100.000)
Ukrania (47,9 kasus per 100.000)
Seperti
kebanyakan negara di Uni Soviet, Ukrania memiliki masalah kasus bunuh
diri dan alkoholisme tinggi di dunia. Dimana kaum pria mendominasi 41
dari 48 kasus bunuh per 100.000 orang.
Jepang (49,5 kasus per 100.000)
Jepang telah
lama dikenal dengan kasus bunuh diri yang tinggi. Tahun-tahun
belakangan ini kasus bunuh diri dikalangan remaja meningkat yang
disebabkan oleh kondisi perekonomian. Dari hampir 50 kasus per 100.000
tigaperempat di antaranya dilakukan oleh kaum pria. Jepang (49,5 kasus per 100.000)
Hungaria (53,5 kasus per 100.000)
Negara
dengan lagunya yang terkenal "Gloomy Sunday" atau "Minggu Suram"
menderita kasus bunuh diri dimana hampir 54 orang mengakhiri hidupnya
dengan bunuh diri per 100.000 jiwa.
Kazakhstan (55,2 kasus per 100.000)
Kazakhstan, negara di Asia Tengah merupakan salah satu negara dengan tingkat bunuh diri yang tinggi di dunia dimana kasus bunuh diri didominasi oleh kaum pria, data menunjukkan terjadi sebanyak 55,2 kasus per 100.000.
Sri Lanka (61,4 kasus per 100.000)
Kazakhstan (55,2 kasus per 100.000)
Kazakhstan, negara di Asia Tengah merupakan salah satu negara dengan tingkat bunuh diri yang tinggi di dunia dimana kasus bunuh diri didominasi oleh kaum pria, data menunjukkan terjadi sebanyak 55,2 kasus per 100.000.
Sri Lanka (61,4 kasus per 100.000)
Angka yang
cukup tinggi ditemukan pada negara yang berada di selatan Asia ini.
Penyebab tingginya tingkat bunuh diri ini diyakini karena kondisi perang
saudara yang lama antara kelompok Tamil dan Sinhalese, begitu pula
karena bencana tsunami tahun 2005 lalu. Ada 61,4 kasus per 100.000 jiwa.
Rusia (63,4 kasus per 100.000)
Rusia (63,4 kasus per 100.000)
Rusia tidak
hanya menderita tingginya tingkat pecandu alkohol, gangguan mental,
tingginya tingkat kasus bunuh diri juga turut mencemaskan. Seperti
kebanyakan kasus di kalangan Eropa Timur kebanyakan dilakukan oleh kaum
pria. Total ada 63,4 kasus per 100.000 terjadi di Rusia.
Lithuania (63,7 kasus per 100.000)
Lithuania (63,7 kasus per 100.000)
Lithuania,
yang tadinya merupakan bagian dari Rusia ini sama-sama memiliki kasus
bunuh diri yang tinggi. Kesulitan ekonomi akibat krisis dunia 2008 bisa
jadi turut memperburuk naiknya jumlah kasus bunuh diri di negara Baltik
ini.
Belarus (73,6 kasus per 100.000)
Belarus (73,6 kasus per 100.000)
Negara
bekas bagian Uni Soviet yang berlokasi diantara Polandia dan Rusia ini
memiliki kasus bunuh diri tertinggi di dunia dimana terdapat 73,6
kasus per 100.000 orang dan 90 % diantaranya dilakukan oleh pria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar