Blogger Widgets

Selasa, 20 Agustus 2013

Masuknya Islam

1. Kerajaan Islam di Maluku.

Islam masuk di Maluku dibawa oleh muballigh dari Jawa sejak zaman Sunan Giri dan dari Malaka. Raja Maluku yang pertama masuk Islam adalah Sultan Ternate bernama Marhum pada tahun 1465-1486 M, atas pengaruh Maulana Husain, saudagar dari Jawa. Raja Maluku yang terkenal di bidang pendidikan dan dakwah islam ialah Sultan Zainul Abidin, tahun 1486-1500 M. Dakwah Islam di Maluku menghadapi dua tantangan, yaitu yang datang dari orang-orang yang masih animis dan dari orang Portugis yang mengkristenkan penduduk Maluku. Sultan Sairun adalah tokoh yang paling keras melawan orang Portugis dan usaha Kristenisasi di Maluku ialah Fransiscus Zaverius tahun 1546 M. ia berhasil mengkhatolikkan sebagian dari penduduk Maluku.

Ketika bangsa Belanda yang beragama Kristen Protestan datang di Indonesia, mulai pula usaha memprotestankan penduduk Indonesia pada awal abad 17 M (tahun 1600 M)

Dua golongan Nasrani itu dapat bersatu di Indonesia, hanya untuk menghadapi Islam. Sedangkan di Eropa, pada zaman itu, terjadi peperangan hebat yang cukup lama antara Belanda melawan Portugis. Pemerintah Belanda berhasil memprotestankan rakyat Indonesia secara missal di daerah Batak, Manado, dan Ambon. Sedangkan Katholik berhasil di daerah Nusa Tenggara Timur yang mendapat pengaruh dari Portugis di Timor-Timur.[7]

2. Kerajaan Islam di Kalimantan

Islam mulai masuk di Kalimantan pada abad ke 15 M dengan cara damai, dibawa oleh Muballigh dari Jawa. Sunan Bonang dan Sunan Giri masing-masing mempunyai santri-santri dari Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Perkembangan Islam mulai mantap setelah berdirinya kerajaan Islam di Bandar masih di bawah pimpinan Sultan Suriansyah tahun 1540 M bergelar Pangeran Samudera dan dibantu oleh Patih Masih.

Pada tahun 1710 diKalimantanterdapat seorang ulama besar bernama Syekh Arsyad Al-Banjari dari desa Kalampayan yang terkenal sebagai pendidik dan muballigh besar. Pengaruhnya meliputi seluruhKalimantan(Selatan, timur dan Barat)

Ia menulis kitab-kitab agama, diantaranya yang terkenal:
Sabilul Muhtadin (dipelajari dihampir seluruh Indonesia sampai yang palin barat, Aceh)
Syarah Fathul Jawad
Tuhfatur Raghibin (terkenal di Sumatera Utara dan Aceh)
Ushuluddin
Tasawuf
Al-Nikah
Al-Faraid.

Pada waktu kecil ia diasuh dan diangkat oleh Sultan Tahmilillah dan dikirim untuk belajar ke Makkah dan Madianh selama 30 tahun. Ia wafat pada zaman Sultan Sulaiman.

Sistem pengajian kitab agama di pesantren Kalimantan sama dengan system pengajian kitab di pondok pesantren di Jawa, terutama cara-cara menerjemahkannya kedalam bahasa daerah. Salah seorang tokoh Islam yang masuk di Kalimantan Barat ialah Syarif Abdurrahaman Al-Kadri dari Hadramaut pada tahun 1735 M dan menikah dengan putra Dayak yang akhirnya mewarisi kerajaan di Kalimantan Barat Pontianak.

Salah seorang pejuang Islam lain dari Kalimantan Selatan ialah Pangeran Antasari lahir pada tahun 1790 M-!862 M, cucu dari Pangeran Amir, putra Sultan Tahmidillah.[8]

3. Kerajaan Islam di Sulawesi

Kerajaan yang mula-mula berdasarkan Islam adalah kerajaan Kembar Gowa Tallo tahun 1605 M. Rajanya bernama I. Malingkaang Daeng Manyonri yang kemudian berganti nama dengan Sultan Abdullah Awwalul Islam.

Pengaruh raja Gowa dan Tallo dalam Islam sangat besar terhadap raja-raja kecil lainnya. Diantara raja-raja itu sudah ada perjanjian yang berbunyi sebagai berikut: “Barangsiapa yang menemukan jalan yang lebih baik, maka ia berjanji akan memberitahukan kepada raja-raja yang menjadi sekutunya”. Jalan disini berarti jalan hidup atau agama.

Diantara ulama besar kelahiran Sulawesi sendiri ialah Syekh Maulana Yusuf yang belajar di Makkah pada tahun 1644 M. ia pulang keIndonesiadan menetap di Banten. Banyak santrinya datang dari Makasar, kemudian karena memberontak, dibuang oleh Belanda ke SriLanka dan wafat di Afrika Selatan. Jenazahnya dipulangkan ke Makasar dan dikubur disana. Ia mengarang kitab Tasawuf dalam Bahasa Arab, Bugis, Melayu dan Jawa.

Dari Sulawesi Selatan, agama Islam mengembang ke Sulawesi Tengah dan Utara. Islam masuk daerahManadopada zaman Sultan Hasanudin, ke daerah Bolaang Mangondow di Sulawesi Utara pada Tahun 1560 M, ke Gorontalo tahun 1612 M. buku-buku lama di Gorontalo di tulis dengan huruf Arab.

Agama Islam yang telah kuat di Sulawesi Selatan itu menjalar masuk ke Kepulauan Nusa Tenggara, yaitu ke Bima (Sumbawa) dan Lombok, agama Islam ini dibawa oleh pedagang-pedagang Bugis. Sumbawa dikuasai kerajaan Gowa pada tahun 1616 M.[9]

Sumber :http://afifahchen.wordpress.com/2011/07/22/sejarah-pendidikan-islam-di-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar