Blogger Widgets

Senin, 16 September 2013

Fakta Konyol Tentang Sepak Bola Indonesia

Sepakbola merupakan Olahraga yang paling Fenomenal di Dunia, Begitu juga dengan di Indonesia. di balik Kepopuleran Sepakbola di Indonesia terselip fakta-fakta Menarik dan Juga Konyol, yaitu: 

1. Hampir semua Nama Klub Sepak Bola Indonesia Berawalan huruf P 

2. Cuma di Indonesia, klub dibiayai pemda dimana uangnya diperoleh dari rakyat. 

3. Cuma di Indonesia pula, walikota/Bupati/Gubernur merangkap ketua klub. 

4. Banyak pejabat di daerah terlibat kasus korupsi hanya gara-gara salah mengelola keuangan klub dengan mencampur adukkan dengan Anggaran pendapatan dan belanja daerah setempat. 

5. Bisa jadi, di beberapa daerah, jumlah penonton yang membayar tiket pertandingan dengan yang tidak membayar berbanding 50-50. 

6. Di musim hujan, tempat paling strategis menonton pertandingan adalah di bawah pohon tinggi yang menjulang di balik tembok stadion. 

7. Penonton Indonesia dikenal fanatik, nekat dan tak takut mati, bahkan mungkin lebih nekat dari Hooligan Inggris. Mereka berani memanjat menara lampu stadion yang tinggi di tengah hujan demi bisa menonton pertandingan secara gratis. 

8. Untuk bertahan di tengah kompetisi yang ketat, pemain Indonesia harus dibekali dengan skill sepakbola, lari, dan pencak silat atau tinju. Lari utuk menghindari kejaran penonton suporter atau manajer lawan yang mengamuk karena kalah, pencak silat atau tinju untuk membela diri jika sudah terpojok dengan lawan atau ketika emosi dengan keputusan wasit. 

9. Bus klub yang digunakan untuk mengangkut pamain sebaiknya haruslah berlapis baja. Karena jika tidak, bisa ringsek dihadang suporter tim lawan yang menghadang di jalan. 

10. Sulit mendapatkan sisi lapangan yang tidak terggenang air ketika hujan di Indonesia. 

11. Ajaib! Ketua umumnya masuk penjara tapi masih bisa memimpin organisasi PSSI. 

12. Tak usah takut dengan skorsing yang dijatuhkan oleh komisi disiplin, karena nantinya pasti akan diampuni oleh ketua umum. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar