Keutamaannya
Imam Muslim telah meriwayatkan dari
‘Aisyah, seraya berkata,” Pada suatu hari Rasulullah sedang duduk dimana paha
beliau terbuka, maka Abu Bakar meminta izin kepada beliau untuk menutupinya dan
beliau mengizinkannya, lalu paha beliau tetap dalam keadaan semula (terbuka).
Kemudian Umar minta izin untuk menutupinya dan beliau mengizinkannnya, lalu
paha beliau tetap dalam keadaan semula (terbuka), ketika Utsman meminta izin
kepada beliau, amaka beliau melepaskan pakaiannya (untuk menutupi paha
terbuka). Ketika mereka telah pergi, maka aku (Aisyah) bertanya,”Wahai
Rasulullah, Abu Bakar dan Umar telah meminta izin kepadamu untuk menutupinya
dan engkau mengizinkan keduanya, tetapi engkau tetap berada dalam keadaan
semula (membiarkan pahamu terbuka), sedangkan ketika Utsman meminta izin
kepadamu, maka engkau melepaskan pakainanmu (dipakai untuk menutupinya). Maka
Rasulullah menjawab,” Wahai Aisyah, Bagaimana aku tidak merasa malu dari
seseorang yang malaikat saja merasa malu kepadanya”.
Ibnu ‘Asakir dan yang lainnya menjelaskan
dalam kitab “Fadhail ash Shahabah” bahwa Ali bin Abi Thalib ditanya tentang
Utsman, maka beliau menjawab,” Utsman itu seorang yang memiliki kedudukan yang
terhormat yang dipanggil dengan Dzunnuraini, dimana Rasulullah menikahkannya
dengan kedua putrinya.
Perjalanan hidupnya
Perjalanan hidupnya yang tidak pernah
terlupakan dalam sejarah umat islam adalah beliau membukukan Al-Qura’an dalam
satu versi bacaan dan membuat beberapa salinannya yang dikirim kebeberapa
negeri negeri Islam. Serta memerintahkan umat Islam agar berpatokan kepadanya
dan memusnahkan mushaf yang dianggap bertentangan dengan salinan tersebut. Atas
Izin allah Subhanahu wa ta’ala, melalui tindakan beliau ini umat Islam dapat
memelihara ke autentikan Al-Qur’an samapai sekarang ini. Semoga Allah
membalasnya dengan balasan yang terbaik.
Diriwayatkan dari oleh Imam Ahmad bin
Hanbal dalam kitab Musnadnya dari yunus bahwa ketika al Hasan ditanya tentang
orang yang beristirahat pada waktu tengah hari di masjid ?. maka ia
menjawab,”Aku melihat Utsman bin Affan beristirahat di masjid, padahal beliau
sebagai Khalifah, dan ketika ia berdiri nampak sekali bekas kerikil pada bagian
rusuknya, sehingga kami berkata,” Ini amirul mukminin, Ini amirul mukminin..”
Diriwayatkan oleh Abu Na’im dalam kitabnya
“Hulyah al Auliyah” dari Ibnu Sirin bahwa ketika Utsman terbunuh, maka isteri
beliau berkata,” Mereka telah tega membunuhnya, padahal mereka telah
menghidupkan seluruh malam dengan Al-Quran”.
Ibnu Abi Hatim telah meriwayatkan dari
Abdullah bin Umar, seraya ia berkata dengan firman Allah”. “(Apakah kamu hai
orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu
malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Qs Az-Zumar:9) yang dimaksud adalah
Utsman bin Affan.
WafatnyaIa wafat pada tahun 35 H pada pertengahan
tasyriq tanggal 12 Dzul Hijjah, dalam usia 80 tahun lebih, dibunuh oleh kaum
pemberontak (Khawarij).
Diringkas dari Biografi Utsman bin affan
dalam kitab Al ‘ilmu wa al Ulama Karya Abu Bakar al Jazairy. Penerbit Daar al
Kutub as Salafiyyah. Cairo. ditulis tanggal 5 Rab’ul Awal di Madinah al
Nabawiyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar